engkau ubah rupaku









Langit membentang di luas kebiruan
Bayang-bayang awan masih jua berarak
Perlahan, butiran-butirannya memecah
Kemudian bergerak menjadi aliran


ia terus bergerak,
dan akan terus bergerak
menggerus kekeringan dan kekakuan
menelan mentah kekotoran beserta kepahitan

Ia terus saja mengalir ta mau berhenti
Menerjang landai yang bersekutu terjal
Mengikis keras yang berbungkus batu
Membongkar setiap penghalang atas garis-garis yang merintang

Mengalirlah...............!
Mengalirlah...............!

dulu ia tawar lagi murni
kemudian manusia mewarnainya
menjadi hitam,
menjadi gelap,
menjadi kotor,
menjadi bau,
menjadi luapan,
menjadi luberan-luberan yang menyisakan tangisan

ia yang kala itu menyimpan nyanyian syahdu
ia yang kala itu mengukir senyuman di wajah bocah-bocah riang

kini tinggal dendangnya dalam lagu haru
atas raut-raut layu yang mengeratkan rindu,

mengalirlah.................................



dahlan

3 komentar:

ducky mengatakan...

banjir... mau semata kaki (di lantai dua rumah tetangga :) mau seatap rumah tetep aja merepotkan...!

maka ketika hujan, aku berdoa Ya Rabb terimakasih atas RahmatMU, jikalau hujan yg akan KAU turunkan ini deras dan lebat maka turunkanlah di lembah2, di tempat yg kering, dan di tempat2 yg membutuhkan air. jadikanlah kami selalu bersyukur atas RahmatMU. :)

Dika mengatakan...

good poem

deena mengatakan...

oke udah saya add linknya

Posting Komentar